1.
Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko
dengan menginventasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Sedangkan wiraswasta adalah orang yang pandai menangkap peluang dan
berani menanggung resiko, sanggup bekerja keras, percaya diri, memiliki bakat
untuk memimpin haus akan prestasi, berorientasi pada tugas dan hasil, serta
mudah membuat penyesuaian dalam menjalankan usaha. Biasanya wiraswasta
menunjuka pada pribadi tertentu yan secara kulitatif lebih dari kebanyakan
manusia pasa umumnya, seperti berdiri diatas kekuatan sendiri, mampu mengambil
resiko dan menetapkan tujuan atas pertimbangannya sendiri.
Dalam wiraswasta tercangkup beberapa usur penting yang satu sama
lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah
- Unsur Pengetahuan
Dalam unsur ini mencirikan tingkat penalaran seseorang.
Pada umumnya unsure pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin luas pendidikan seseorang, semakin
tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya. Kedalaman pemahaman akan diperoleh
seseorang bilamana ia mendalami bidang yang digelutinya. Sedangkan orang yang
lebih mementingkan pengetahuan luas pada umumnya akan menjadi generasis. Selain
diperoleh dari pendidikan formal, pengetahuan juga dapat berkembang dari “
belajar sendiri”. Dalam dunia usaha yang kompleks, diperlukan kemampuan yang
konseprehensif. Karena itu, wiraswatawan dituntut untuk mempunyai keluasan
pengetahuan dan kemampuan penalaran yang tinggi.
- Unsur Keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman
kerja nyata. Wiraswatawan yang dilengkapi dengan keterampilan tinggi akan mempunyai
peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Keterampilan yang dimilikinya akan
memudahkan dan memperlancar penyelesaian berbagai tugas yang harus
dijalaninya.
- Unsur Sikap Mental
Menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika
menghadapi sesuatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya
sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan,
dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif. Pada situasi yang menguntungkan,
wiraswastawan jempolan akan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sehingga
kesempatan yang ada tidak hilang begitu aja. Sebaliknya, pada kondisi yang
tidak menguntungkan,mereka mampu menunda dan menangguhkan melaksanakan suatu
pekerjaan dan memikirkan alternative kesempatan orang lain.
- Unsur Kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental
dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan
pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi
atau di duga akan dialami. Sehubungan dengan itu, berwiraswasta juga berarti
perlu mempertimbangkan sikap defensive atau ofensif. Bila sikap defensive yang
dipilih, berarti wiraswastawan akan memikirkan strategi, taktik, dan rencana
tindakan yang bersifat menghindari, mencegah, membelokkan, menutupi, ataupun
memperkecil ha-hal yang merugikan pihaknya. Bila sikap ofensif yang dipilih,
wiraswastawan justru mencoba melihat keuntungan yang dapat diperolehnya dari
sesuatu yang diduganya akan terjadi. Dengan demikian, segala upaya berupa
pemikiran ataupun tindakan ditujukan untuk memanfaatkan setiap kejadian dan
kesempatan yang ada secara tepat dan sebaik mungkin, guna menghasilkan sesuatu
yang berguna baginya. Jadi wiraswastawan yang baik mampu mengambil kesempatan
dalam kondisi yang menurut pandangan orang awam sulit dilakukan. Dalam
kenyataannya, unsur kewaspadaan terkait erat dengan rencana tindakan
wiraswatawan dalam mengatisipasi keadaan yang akan terjadi di masa
mendatang.
2.
Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil mempunyai peranan penting dalam komunitas
perusahaan swasta. Pengalaman dari negara-negara maju (seperti Amerika,Inggris,
Jepang, dan lain-lain), menunjukkan bahwa perusahaan kecil dapat memberikan
konstribusi yang perlu diperhitungkan dalam hal produksi, pajak, penyedia lapangan
kerja, dan lain-lain. Seringkali dalam perusahaan kecil muncul ide-ide baru
yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pebisnis, perusahaan kecil dapat
berkembang menjadi perusahaan besar. Salah satu contoh perusahaan kecil yang
telah menjadi perusahaan besar yaitu, IBM.
Cara untuk memasuki perusahaan yaitu dengan cara
- Membeli perusahaan yang telah dibangun.
- Memulai perusahaan baru.
- Membeli hak lisesi (Franchising/Waralaba)
3.
Perkembangan franchising di Indonesia
Pengembangan usaha dengan sistem waralaba dapat mendorong
berkembangnya spesialisasi dan moderendisasi usaha tradisional, dan dapat
menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan inovasi dalam berusaha
Saat ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia
diperkirakan semakin pesat di masa mendatang dan sanggup mencapai 10 % - 15%
per tahun. Investasi pada Franchise/ waralaba ke berbagai unit usaha berberapa
usaha tersebut antara lain:
1. Franchise / Waralaba Makanan Siap saji
2. Franchise / Waralaba Otomotif (Seperti Motor Bridal, Shop Drive dan
lain-lain)
3. Franchise / Waralaba Percetakan
4. Serta Franchise / Waralaba lainnya
Franchising atau Waralaba atau dari bahasa Perancis untuk kejujuran
atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan
waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan
atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri
khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
atau penjualan barang dan jasa.
Adapun beberapa kjiat
dalam memilih usaha waralaba yaitu :
a.
Produk yang dijual harus
disukai semua orang.
b.
Merk dagang produk harus sudah
dikenal, paling sedikit di lima
Negara.
c.
Harus standar dalam segala aspek
baik produk, manajemen maupun tata ruangnya.
Jenis-Jenis Usaha yang berpotensial
Waralaba
Berdasarkan kriteria yang digunakan,
kita bisa membedakan jenis franchise. Secara umum, kita bisa membedakan
franchise industrial dan franchise komersial:
1)
Franchise industrial
Franchise
industrial adalah suatu bentuk kerjasama wirausaha antar
pengusaha(manufacturer). Franchisor adalah pemilik sistem manufacture dan/atau
brevet eksklusif. Di sini, franchisor memberikan pengusaha (manufacturer)
lainnya hak mengeksploitasi sistem manufacture dan/atau brefet eksklusif dan
mengoperasikannya di wilayah yang terbatas. Karena dengan semua sarana yang
dimiliki akan memungkinkan franchisee melakukan bisnis usaha yang sama dengan
franchisor, yaitu dengan mengkopi formula dan metodologi yang ditransferkan.
Oleh karena itu, franchisor tidak menyerahkan kepada franchisee integralitas
dari prosedur produksi melainkan hanya sebagian.
2)
Franchise komersial, terdiri dari:
Franchise
distribusi produk: adalah franchise yang bertujuan mengkomersialisasi satu atau
beberapa produk, yang biasanya diproduksi oleh franchisor atau didistribusikan
oleh franchisor secara eksklusif
Franchise distribusi jasa: obyek
perusahaan terdiri dari satu atau kesatuan dari jasa, yang dikomersialisasikan
oleh franchisee, berdasarkan metodologi yang dia terima dari franchisor. Jenis
franchise ini membutuhkan kontrol yang cukup ketat dari franchisor supaya
kualitas servis yang memuaskan tercapai.
Dari beberapa sektor bisnis waralaba
yang sudah ada, masing-masing memiliki peluang dan potensi keuntungan yang
berbeda-beda. Mungkin beberapa data berikut bisa menjadi pertimbangan anda
sebelum menentukan akan berinvestasi waralaba di sektor mana, berikut jenis
sektor usaha di bidang waralaba yang bisa dijajaki:
a)
Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan
Pada tahun
2009, sektor makanan menjadi penyumbang terbesar dalam perputaran omzet bisnis
waralaba di Indonesia.
Menurut Dewan Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) ,
Amir Karamoy sektor ini masih akan menjadi primadona di tahun mendatang.
Pasalnya, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang.
Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan minuman
bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil
seperti donat.
b)
Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel
Peminat
sektor ritel terbilang paling tinggi tahun ini. Kontribusinya dalam perputaran
bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Dewan Pengarah WALI Amir Karamoy
masih melihat, tawaran waralaba atau kemitraan minimarket masih prospektif
tahun depan. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang
perkembangan minimarket. Jangan heran, hampir di setiap lokasi perumahan selalu
bisa kita jumpai minimarket. Tak jarang, letaknya saling berhimpitan.
c)
Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa
Sepintas,
sektor jasa terlihat sepele. Namun, justru karena sederhana, sektor ini bisa
menjadi peluang yang sangat menarik di tahun 2010. Peluang usaha yang menarik
di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di
antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif
di Indonesia
tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor
jasa otomotif.
d) Jenis Usaha
Waralaba Sektor Farmasi
Salah satu
subsektor bisnis ritel ini bakal menarik tahun depan. Terutama, bisnis apotek.
Apalagi, pemerintah sudah menghapus ketentuan mengenai jarak antar apotek yang
minimal 500 meter. Merujuk pengalaman pemilik jaringan waralaba apotek K-24
Gideon Hartono, omzet setiap gerai waralabanya bisa bertumbuh antara 15% hingga
60% dari tahun ke tahun. Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap
obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.
4.
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri sebagai berikut
:
- Manajemen berdiri sendiri
- Investasi modal terbatas
- Ukuran secara keseluruhan relative kecil.
Keuntungan perusahaan
kecil
- Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
- Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun
kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh
perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal
dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang
matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan
pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis
pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang
diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran
kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan
kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam
perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti
kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.

Banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa
kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahalsama sekali tidak ada
perbedaan nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil
:
1.
Mereka sama-sama berbisnis
2.
Pengukuran potensi bisnis sama
3.
Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4.
Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai
dan dimulai
5.
Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6.
Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah
langgeng atau tidak
5.
Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
Wirausahawan menciptan sebuah bisnis baru dalam menghadapi
resiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang di perlukan
sedangkan Bisnis kecil adalah bisnis yang menghasilkan uang untuk sebatas nencukupi kebuhan sehari-hari.
sedangkan Bisnis kecil adalah bisnis yang menghasilkan uang untuk sebatas nencukupi kebuhan sehari-hari.
http://alfiantoromdoni.blogspot.com/2012/01/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar