Minggu, 01 Desember 2013

Bab 4 Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil


 
1.      Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginventasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Sedangkan wiraswasta adalah orang yang pandai menangkap peluang dan berani menanggung resiko, sanggup bekerja keras, percaya diri, memiliki bakat untuk memimpin haus akan prestasi, berorientasi pada tugas dan hasil, serta mudah membuat penyesuaian dalam menjalankan usaha. Biasanya wiraswasta menunjuka pada pribadi tertentu yan secara kulitatif lebih dari kebanyakan manusia pasa umumnya, seperti berdiri diatas kekuatan sendiri, mampu mengambil resiko dan menetapkan tujuan atas pertimbangannya sendiri.

Dalam wiraswasta tercangkup beberapa usur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah
  1. Unsur Pengetahuan
Dalam unsur ini mencirikan tingkat penalaran seseorang. Pada umumnya unsure pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin luas pendidikan seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya. Kedalaman pemahaman akan diperoleh seseorang bilamana ia mendalami bidang yang digelutinya. Sedangkan orang yang lebih mementingkan pengetahuan luas pada umumnya akan menjadi generasis. Selain diperoleh dari pendidikan formal, pengetahuan juga dapat berkembang dari “ belajar sendiri”. Dalam dunia usaha yang kompleks, diperlukan kemampuan yang konseprehensif. Karena itu, wiraswatawan dituntut untuk mempunyai keluasan pengetahuan dan kemampuan penalaran yang tinggi. 
  1. Unsur Keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswatawan yang dilengkapi dengan keterampilan tinggi akan mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Keterampilan yang dimilikinya akan memudahkan dan memperlancar penyelesaian berbagai tugas yang harus dijalaninya. 

  1. Unsur Sikap Mental
Menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi sesuatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif. Pada situasi yang menguntungkan, wiraswastawan jempolan akan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sehingga kesempatan yang ada tidak hilang begitu aja. Sebaliknya, pada kondisi yang tidak menguntungkan,mereka mampu menunda dan menangguhkan melaksanakan suatu pekerjaan dan memikirkan alternative kesempatan orang lain. 
     
  1. Unsur Kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau di duga akan dialami. Sehubungan dengan itu, berwiraswasta juga berarti perlu mempertimbangkan sikap defensive atau ofensif. Bila sikap defensive yang dipilih, berarti wiraswastawan akan memikirkan strategi, taktik, dan rencana tindakan yang bersifat menghindari, mencegah, membelokkan, menutupi, ataupun memperkecil ha-hal yang merugikan pihaknya. Bila sikap ofensif yang dipilih, wiraswastawan justru mencoba melihat keuntungan yang dapat diperolehnya dari sesuatu yang diduganya akan terjadi. Dengan demikian, segala upaya berupa pemikiran ataupun tindakan ditujukan untuk memanfaatkan setiap kejadian dan kesempatan yang ada secara tepat dan sebaik mungkin, guna menghasilkan sesuatu yang berguna baginya. Jadi wiraswastawan yang baik mampu mengambil kesempatan dalam kondisi yang menurut pandangan orang awam sulit dilakukan. Dalam kenyataannya, unsur kewaspadaan terkait erat dengan rencana tindakan wiraswatawan dalam mengatisipasi keadaan yang akan terjadi di masa mendatang. 

2.      Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil mempunyai peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman dari negara-negara maju (seperti Amerika,Inggris, Jepang, dan lain-lain), menunjukkan bahwa perusahaan kecil dapat memberikan konstribusi yang perlu diperhitungkan dalam hal produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain-lain. Seringkali dalam perusahaan kecil muncul ide-ide baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pebisnis, perusahaan kecil dapat berkembang menjadi perusahaan besar. Salah satu contoh perusahaan kecil yang telah menjadi perusahaan besar yaitu, IBM.
Cara untuk memasuki perusahaan yaitu dengan cara
  1. Membeli perusahaan yang telah dibangun.
  2. Memulai perusahaan baru.
  3. Membeli hak lisesi (Franchising/Waralaba)

3.      Perkembangan franchising di Indonesia
Pengembangan usaha dengan sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan moderendisasi usaha tradisional, dan dapat menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan inovasi dalam berusaha

Saat ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat di masa mendatang dan sanggup mencapai 10 % - 15% per tahun. Investasi pada Franchise/ waralaba ke berbagai unit usaha berberapa usaha tersebut antara lain:

1.       Franchise / Waralaba Makanan Siap saji
2.       Franchise / Waralaba Otomotif (Seperti Motor Bridal, Shop Drive dan lain-lain)
3.       Franchise / Waralaba Percetakan
4.       Serta Franchise / Waralaba lainnya
Franchising atau Waralaba atau dari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.
Adapun beberapa kjiat dalam memilih usaha waralaba yaitu :
a.         Produk yang dijual harus disukai semua orang.
b.        Merk dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikit di lima Negara.
c.         Harus standar dalam segala aspek baik produk, manajemen maupun tata ruangnya.
Jenis-Jenis Usaha yang berpotensial Waralaba
Berdasarkan kriteria yang digunakan, kita bisa membedakan jenis franchise. Secara umum, kita bisa membedakan franchise industrial dan franchise komersial:

1)      Franchise industrial
Franchise industrial adalah suatu bentuk kerjasama wirausaha antar pengusaha(manufacturer). Franchisor adalah pemilik sistem manufacture dan/atau brevet eksklusif. Di sini, franchisor memberikan pengusaha (manufacturer) lainnya hak mengeksploitasi sistem manufacture dan/atau brefet eksklusif dan mengoperasikannya di wilayah yang terbatas. Karena dengan semua sarana yang dimiliki akan memungkinkan franchisee melakukan bisnis usaha yang sama dengan franchisor, yaitu dengan mengkopi formula dan metodologi yang ditransferkan. Oleh karena itu, franchisor tidak menyerahkan kepada franchisee integralitas dari prosedur produksi melainkan  hanya sebagian.
2)      Franchise komersial, terdiri dari:
Franchise distribusi produk: adalah franchise yang bertujuan mengkomersialisasi satu atau beberapa produk, yang biasanya diproduksi oleh franchisor atau didistribusikan oleh franchisor secara eksklusif
Franchise distribusi jasa: obyek perusahaan terdiri dari satu atau kesatuan dari jasa, yang dikomersialisasikan oleh franchisee, berdasarkan metodologi yang dia terima dari franchisor. Jenis franchise ini membutuhkan kontrol yang cukup ketat dari franchisor supaya kualitas servis yang memuaskan tercapai.
Dari beberapa sektor bisnis waralaba yang sudah ada, masing-masing memiliki peluang dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. Mungkin beberapa data berikut bisa menjadi pertimbangan anda sebelum menentukan akan berinvestasi waralaba di sektor mana, berikut jenis sektor usaha di bidang waralaba yang bisa dijajaki:
a)      Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan
Pada tahun 2009, sektor makanan menjadi penyumbang terbesar dalam perputaran omzet bisnis waralaba di Indonesia. Menurut Dewan Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) , Amir Karamoy sektor ini masih akan menjadi primadona di tahun mendatang. Pasalnya, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil seperti donat.
b)      Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel
Peminat sektor ritel terbilang paling tinggi tahun ini. Kontribusinya dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Dewan Pengarah WALI Amir Karamoy masih melihat, tawaran waralaba atau kemitraan minimarket masih prospektif tahun depan. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang perkembangan minimarket. Jangan heran, hampir di setiap lokasi perumahan selalu bisa kita jumpai minimarket. Tak jarang, letaknya saling berhimpitan.
c)      Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa
Sepintas, sektor jasa terlihat sepele. Namun, justru karena sederhana, sektor ini bisa menjadi peluang yang sangat menarik di tahun 2010. Peluang usaha yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.
d)     Jenis Usaha Waralaba Sektor Farmasi
Salah satu subsektor bisnis ritel ini bakal menarik tahun depan. Terutama, bisnis apotek. Apalagi, pemerintah sudah menghapus ketentuan mengenai jarak antar apotek yang minimal 500 meter. Merujuk pengalaman pemilik jaringan waralaba apotek K-24 Gideon Hartono, omzet setiap gerai waralabanya bisa bertumbuh antara 15% hingga 60% dari tahun ke tahun. Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.

4.      Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Manajemen berdiri sendiri
  2. Investasi modal terbatas
  3. Ukuran secara keseluruhan relative kecil.
Keuntungan perusahaan kecil
  • Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
  • Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
*      Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
*      Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
*      Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.


*      Perbedaan  kewirausahaan dan Bisnis kecil
Banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahalsama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil : 

1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak     

5.      Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil

Wirausahawan menciptan sebuah bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang di perlukan

sedangkan Bisnis kecil adalah bisnis  yang menghasilkan uang untuk sebatas nencukupi kebuhan sehari-hari.


http://alfiantoromdoni.blogspot.com/2012/01/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar