Selasa, 03 Desember 2013

Bab 7 Manajemen Produksi


Manajemen Produksi

1.      Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
a.       Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b.      Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
a)      Bertambahnya pengunaan mesin.
b)      Efisiensi produksi batu bara, besi dan baja.
c)      Pengunaan jalan kereta api, alat transportasi dan komunikasi.
d)      Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan teknologi canggih kedalam bisnisnya. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
a.       Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
b.      Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
c.       Pelatihan pekerja dengan metode baru.
d.      Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2.      Pengertian Manajemen Produksi
Manjemen Produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

3.      Pengertian Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.

Berikut ini adalah pengertian produksi:

Pengertian Produksi Secara Sempit
Produksi adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang yang lain
Pengertian Produksi Secara Luas
Produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

4.      Proses Produksi
Prose produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang adalah Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
1.  Proses Analitis merupakan proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
2.  Proses Sintetis merupakan proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa merupakan tingkat kontak dengan pelanggan, salah satu cara untuk mengklasifikasikannnya adalah denga cara menanyakan apakah satu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan tersebut menjadi pelanggan dalam sistem produksi tersebut.
1.      Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
2.   Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran  giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Apabila ditinjau dari kelangsungan hidupnya produksi dibagi menjadi 2 :
a.       Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b.      Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
Berdasarkan tekniknya dapaat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
a.     Proses Ekstraktif merupakan proses pengambilan langsung bahan dari alam misalnya pertambangan, kayu, perikanan.
b.      Proses Analitis merupakan proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c.       Proses Pengubahan merupakan proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d.      Proses Sintesis merupakan proses mencampur unsur-unsur lain seprti bahan kimia.

5.   Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama, yaitu  :
a.       Proses.
b.      Kapasitas.
c.       Persediaan.
d.      Tenaga Kerja
e.       Mutu/kulaitas
6.   Ruang lingkup manajemen produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
a.       Seleksi dan design hasil produksi (produk),
b.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan,
c.       Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi,
d.      Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses,
e.       Perancangan tugas.
7.      Fungsi dan sistem produksi dan operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.  Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi.
1.      Proses Pengolahan.
2.      Jasa-jasa penunjang.
3.      Perencanaan
4.      Pengendalian atau pengawasan.
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.

8.      Lokasi dan Layout Pabrik
Sebelum pemimpin perusahaan menentukan lokasi perusahaan pada suatu tempat, ada baiknya pimpinan perusahaan mendasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang benar-benar cermat terhadap semua faktor yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan sebab pemilihan yang salah tidak akan menguntungkan perusahaan.
Adapun pentingnya pemilihan lokasi, karena akan mempengaruhi kedudukan peusahaan dalam persaingan hidup perusahaan itu sendiri. Penentuan lokasi perusahaan mempunyai tujuan yaitu supaya perusahaan dapat beroperasi dengan lancar.
Beberapa faktor yang dijadikan alasan untuk memilih lokasi perusahaan tidak lepas dari pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a.       Faktor Transportasi
b.      Faktor Tenaga Kerja
c.       Faktor Bahan Baku


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar